a) Prosedur [kembali]
4.3 HPF 20dB1. Carilah rangkaian HPF 20dB di dalam module RS-A04 Operational Amplifier 22. Hubungkan catu daya modul RS-A04 Operational Amplifier 2.3. Hubungkan function generator ke modul RS-A04 Operational Amplifier 2.4. Hubungkan probe pertama osiloskop ke V1 dan probe kedua pada Vo.5. Atur frekuensi sesuai dengan jurnal 200Hz-1kHz.6. Perhatikan gambar sinyal pada osiloskop.7. Ukur tegangan input dan output menggunakan multimeter.8. Catat hasil praktikum ke jurnal yang telah disediakan.
b) Hardware [kembali]
- Alat
1. Module RS-A04 Operational Amplifier 2
2. Function Generator
Function generator adalah alat elektronik yang digunakan untuk menghasilkan berbagai bentuk sinyal output, seperti gelombang sinus, gelombang persegi, gelombang segitiga, gelombang sawtooth, dan berbagai bentuk gelombang lainnya. Perangkat ini memungkinkan pengguna untuk mengontrol berbagai parameter sinyal, seperti frekuensi, amplitudo, fase, dan bentuk gelombangnya.
3. Osiloskop
Oscilloskop adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur, merekam, dan menampilkan sinyal listrik dalam bentuk grafik yang disebut osilogram atau osiloskopogram. Grafik ini menggambarkan bagaimana tegangan berubah seiring waktu. Osiloskop memungkinkan pengguna untuk memahami karakteristik sinyal, seperti amplitudo, frekuensi, periode, dan bentuk gelombang.
4. Jumper
Kabel jumper berfungsi untuk menghubungkan satu komponen dengan komponen lainnya dalam rangkaian elektronika.5. Multimeter
Multimeter berfungsi untuk mengukur besaran listrik, seperti kuar arus litsrik, tegangan dan juga hambatan listrik. Pada percobaan ini, multimeter digunakan untuk mengukur tegangan pada rangkaian elektronika.c) Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]
Untuk lebih memahami prinsip kerja HPF40dB, mari kita lihat skema rangkaian dasarnya. HPF40dB dapat direalisasikan dengan menggabungkan resistor (R) dan kapasitor (C) dalam suatu rangkaian. Rangkaian ini memiliki sumber tegangan Vin sebagai input dan Vout sebagai output. Ketika frekuensi input (Vin) lebih tinggi daripada fc, kapasitor pada rangkaian akan mengizinkan aliran arus yang lebih besar, sehingga hampir semua tegangan input akan muncul di Vout, menghasilkan sedikit atau tanpa perubahan. Ini karena impedansi kapasitor menurun dengan peningkatan frekuensi.
Namun, ketika frekuensi input (Vin) lebih rendah daripada fc, impedansi kapasitor akan meningkat, dan sebagian besar tegangan akan jatuh pada resistor. Ini mengakibatkan penurunan tajam dalam tegangan output (Vout). Dengan adanya resistor, HPF40dB memberikan redaman sebanyak 40 dB per dekade di bawah fc, yang berarti sinyal input dengan frekuensi yang lebih rendah akan dihambat dengan kuat. Inilah mengapa filter ini disebut sebagai High Pass Filter, karena mengizinkan komponen frekuensi tinggi untuk melewati dan menghambat komponen frekuensi rendah.
HPF40dB memiliki berbagai aplikasi dalam pemrosesan sinyal, seperti pemfilteran sinyal audio untuk menghilangkan komponen frekuensi rendah yang tidak diinginkan atau dalam pengolahan data sensor untuk fokus pada perubahan cepat dalam sinyal. Filter ini memainkan peran penting dalam menjaga kejernihan dan integritas sinyal dalam berbagai sistem elektronik dan komunikasi modern.
berikut tabel besarnya acl terhadap nilai w pada hpf 40db
d) Kondisi [kembali]
Vin = 0,3 V
e) Video Simulasi [kembali]
Video Demo
Video Penjelasan
f) Download File [kembali]
- Rangkaian HPF 40 dB [klik]
- Video Simulasi HPF 40dB [klik]
- Video Demo [klik]
- Tugas Pendahuluan [klik]
- Video Penjelasan [klik]
- Laporan Akhir [klik]
- Tugas Pendahuluan [klik]
- Download Datasheet Resistor [klik]
- Download Datasheet kapasitor[klik]
- Download Datasheet Opamp 741 [klik]
- Download Datasheet Vsine [klik]
- Download Datasheet multimer [klik]
- Download Datasheet Osiloskop [klik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar